Slider

Recent Tube

Berita

Ilmiah

Opini

Fiksi

TQN

Buku

» » » Khutbah Shalat Istisqa': Ketaatan Mendatangkan Rahmat Allah


Dr. Adnan Mahdi, M.S.I.
Halaman Masjid Agung Babul Jannah
Sambas, 23 September 2019

اَسْـتَغْـفِـرُ اللهَ الْـعَـظِـيْـمَ (9x) اَلَّذِيْ لاَ اِلٰـهَ اِلاَّ هُوَ الْـحَيُّ الْـقَـيُّوْمُ وَاَ تُوْبُ اِلَـيْـهِ. اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّـذِيْ أَنْــزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَـاءً فَــأَحْــيَا بِــهِ الْأَرْ‌ضَ بَــعْـدَ مَـوْتِــهَا ۚ إِنَّ فِــي ذٰلِـكَ لَآيَــةً لِّــقَـوْمٍ يَـسْمَعُوْنَ. اَللّٰـهُمَّ صَلِّ وَسَـلِّـمْ عَـلىٰ عَــبْدِكَ وَرَسُوْلِــكَ مُحَمَّدٍ، وَعَـلىٰ آلِــهِ وَصَحْبِـهِ أَجْـمَعِـيْنَ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْـمُؤْمِنُوْنَ: اِتَّـــقُوْا اللهَ! أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّــايَ بِــتَــقْوَى اللهِ، وَطَاعَــتِـهِ فَــقَدْ فَــازَ الْـمُـتَّــقُـوْنَ.
Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang selalu melimpahkan nikmat dan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga di pagi hari ini, kita berkumpul di halaman Masjid Agung Babul Jannah, dengan tujuan yang sama, yakni terus berharap dan menantikan curahan hujan yang merata sehingga bisa kembali menyuburkan tanah yang kering, memadamkan kebakaran hutan dan lahan, serta dapat meleyapkan bencana kabut asap di bumi Sambas yang kita cintai ini. Shalawat beriring salam, semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada baginda junjungan alam, manusia teladan sepanjang zaman, yakni Baginda Rasulullah Muhammad SAW, âmîn ya Rabbal âlamîn.
Jama’ah Shalat Istisqa’ yang dirahmati Allah SWT
Dalam suasana keprihatinan musim kemarau panjang saat ini, marilah kita selalu bertafakur secara mendalam, melihat ke dalam diri kita masing-masing, sudah sampai dimanakah kualitas iman, ketaatan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT? Jangan-jangan lantaran semakin menurunnya kualitas dimaksud, Allah datangkan ujian berupa kemarau panjang, kebakaran hutan serta kabut asap yang sangat mengkhawatirkan setiap orang. Hendaknya kita sadari, bahwa apa yang sedang kita alami saat ini, semuanya merupakan akibat dari diri kita sendiri. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam al-Qurân surah an-Nisâ’ ayat 79:
وَمَآ أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٖ فَمِنْ نَّفۡسِكَۚ
...dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri.
Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Berdasarkan ayat di atas, patutnya kita sadari dan introspeksi diri, betapa banyak kesalahan dan kelalaian yang sudah kita laku-kan sehingga kekeringan, kebakaran hutan dan kabut asap selalu terjadi hampir setiap tahun di daerah ini. Ingatlah, pada masa lalu, Sambas merupakan daerah yang kaya akan hasil hutan, berbagai flora dan fauna hidup dan berkembang di daerah kita ini. Namun sekarang, hutan-hutan dibabat tanpa henti, gunung-gunung gundul dari hari ke hari, bahkan flora dan fauna semakin punah tanpa ada cadangan pengganti. Belum lagi laut dan sungai-sungai kita, hampir setiap hari dirusak dan dicemari oleh limbah perusahaan dan peti, sehingga ikan-ikannya mati tak bisa dikonsumsi. Kerusakan yang terjadi ini, tak lain adalah akibat dari ulah manusia yang tamak dan tak tahu diri. Ingatlah akan amaran Allah:
ظَهَرَ ٱلۡفَسَادُ فِي ٱلۡبَرِّ وَٱلۡبَحۡرِ بِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِي ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعۡضَ ٱلَّذِي عَمِلُواْ لَعَلَّهُمۡ يَرۡجِعُونَ ٤١
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar) (QS. ar-Rûm: 41).
Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Selain kerusakan-kerusakan alam di darat dan di laut, kita juga menyaksikan banyaknya kerusakan dalam tatanan nilai sosial dan keagamaan di daerah ini. Dahulu, pada masa Kesultanan Sambas, daerah kita ini sangat dikenal sebagai pabriknya ulama, masyarakat-nya agamis dan berakhlak mulia. Dari pantai utara Kalimantan Barat ini, Sambas telah melahirkan ulama-ulama sekaliber dunia seperti Syaikh Ahmad Khathib Sambas dan Maharaja Imam Muhammad Basiuni Imran, ditambah lagi dengan ulama-ulama yang menjadi rujukan ilmu agama, seperti Syaikh Nuruddin Mustafa, Syaikh Nuruddin Tekarang, Syaikh Muhammad Sa’ad Selakau, Syaikh Haji Muhammad Djabir dan beberapa ulama lainnya yang cukup disegani karena penguasaan ilmu agamanya. Tak heran, dengan banyaknya ulama dan agamisnya kehidupan masyarakat, Sambas pernah di-juluki sebagai Serambi Mekah.
Namun bila kita lihat hari ini, serasa sulit sekali kita menemukan ulama-ulama Sambas yang diakui karena ketinggian ilmunya dan kemuliaan akhlaknya. Kehidupan masyarakat sepertinya telah ke-hilangan karakter kemelayuannya, anak-anak muda lebih senang menghadiri tempat hiburan ketimbang pengajian, pergaulan bebas, pencabulan dan perceraian bertambah banyak, bahkan kecanduan teknologi terus meningkat.
Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah
Bila dieja satu-persatu kesalahan dan kelalaian kita hingga saat ini, mungkin masih banyak lagi jumlahnya. Deretan dan akumulasi kesalahan dari semua inilah barangkali yang menyebabkan Allah murka dan mendatangkan kemarau panjang, kebakaran hutan dan lahan, serta kabut asap yang sangat mengkhawatirkan. Hal ini bisa kita simak firman Allah dalam QS. Asy-Syurâ; 30:
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٖ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).
Berdasarkan ayat di atas, jelaslah bahwa apa yang kita alami saat ini merupakan akibat dari perbuatan kita sendiri. Untuk memperoleh ampunan-Nya, maka kita harus beristighfar kepada Allah SWT sesuai firman-Nya:
 فَقُلۡتُ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ إِنَّهُ، كَانَ غَفَّارٗا ١٠ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا ١١
Maka aku katakan kepada mereka: Mohonlah ampun kepada Tuhan-mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat (QS. Nûh: 10-11).
Berdasarkan ayat di atas, Allah sudah berjanji akan menurun-kan hujan yang lebat kepada kita apabila kita mau beristighfar dan bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada-Nya, mengakui semua kesalahan dan terus berikhtiar untuk tidak mengulanginya. Selain itu, kita juga harus yakin, sabar dan ridha dalam menjalani ujian Allah ini, karena dibalik ujian atau musibah, pasti Allah sertakan pahala dan kebaikan yang banyak buat kita, sebagaimana sabda Rasulullah di bawah ini:
إِنَّ عِظَـمَ الْـجَــزَاءِ مَعَ عِـظَمِ الْـــبَـلاَءِ، وَإِنَّ اللهَ إِذَا أَحَــبَّ قَــوْمًا ابْـــتَــلاَهُــمْ، فَـمَنْ رَضِيَ فَـلَـهُ الـرِّضَا، وَمَنْ سَخِطَ فَـلَـهُ السُّخْــطُ.
Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang ridha (menerima-nya), maka Allah akan meridhainya, dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya (HR. Tirmidzi; 2396).

Dalam hadits lain, Rasulullah SWT menegaskan:
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِـعَــبْدِهِ الْـخَــيْـرَ عَجَّـلَ لَـهُ الْـعُـقُوْبَـــةَ فِي الــدُّنْـــيَا، وَإِذَا أَرَادَ اللهُ بِـعَـبْـدِهِ الشَّــرَّ أَمْسَـكَ عَــنْـهُ بِـــذَنْــبِـهِ حَتَّى يُــوَافِــيَ بِــهِ يَــوْمَ الْـقِـــيَامَةِ
Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan ujian untuknya di dunia, dan apabila Allah meng-inginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan azab baginya akibat dari dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) di hari kiamat (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim dari Anas bin Malik).
Berdasarkan dua hadits di atas, bisa kita pahami bahwa apapun yang bersumber dari Allah, pasti ada kebaikan dan hikmah yang menyertainya. Semoga, melalui ujian kemarau panjang, kebakaran hutan dan lahan serta kabut asap saat ini dapat menyadarkan diri kita untuk senantiasa memohon ampunan Allah SWT, mengerjakan perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Mudah-mudahan, melalui kesadaran dan penyesalan ini, diiringi doa yang tulus dan penuh pengharapan, Allah SWT turunkan hujan lebat-merata, yang membawa rahmat kepada kita semua di Kabupaten Sambas, âmîn ya Rabbal âlamîn.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَــكُمْ فِي الْـقُرْآنِ الْـعَظِــيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّـاكُمْ بِـمَا فِــيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسِلِمْينَ وَالْـمُسْلِمَاتِ وَالْـمُؤْمِنِيْنَ وَالْـمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْـفِـرُوْهُ فَــيَا فَــوْزَ الْـمُسْتَغْـفِـرِيْـــنَ وَيَــا نَـجَاةَ الــتَّائِــبِيْنَ

Khutbah Kedua
اَسْـتَغْـفِـرُ اللهَ الْـعَـظِـيْـمَ (7x) اَلَّذِيْ لاَ اِلٰـهَ اِلاَّ هُوَ الْـحَيُّ الْـقَـيُّوْمُ وَاَ تُوْبُ اِلَـيْـهِ. الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْ‌ضَ فِرَ‌اشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَ‌جَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَ‌اتِ رِ‌زْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلّٰهِ أَنْدَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ، وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الـمُؤْمِنُوْنَ اتَّقُوْا اللهَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الـمُتَّقُوْنَ. وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلـمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِين. الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيْدُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ. أَنْتَ الْغَنِّيُ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلاًغًا إِلَى حِيْنَ. اللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْىِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ .للَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا.

اللّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ إِنَّكَ غَفَّارًا فَأَرْسِلِ السَّمَآءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا. اللّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تَـمْنَعُ غَيْثَ السَّمَآءِ وَ نَعُوْذُبِكَ مِنَ الذُّنُوْبِ الَّتِي تُذِلُّ الأَعِزَّ وَ تُدَلِّلُ الأَعْدَاء. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالـمُسْلِمَاتِ وَالـمُؤْمِنِيْنَ وَالـمُؤْمِنَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَقَاضِيَ الحَاجَاتِ وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْ، اللّهُمَّ لا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لايَخَافُكَ وَلا يَرْحَمُنَا، َرَبَّنَا لاتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّاب، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِسبُحْاَنَكَ. اللّٰهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيْهَا سَلامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.



«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: