Slider

Recent Tube

Berita

Ilmiah

Opini

Fiksi

TQN

Buku

» » Penyebab Bangkrut di Akhirat

oleh: Adnan Mahdi

Bangkrut atau pailit seringkali dikaitkan dengan ekonomi, dan hal itu biasanya berhubungan dengan perusahaan atau orang-orang kaya yang punya usaha besar. Namun dalam konteks ini, istilah bangkrut akan dikaitkan dengan pahala hasil amal ibadah yang dilakukan oleh seorang muslim.

Kata bangkrut atau pailit dalam konteks agama dinamakan muflis. Kata muflis berasal dari kata iflas, yang bermakna perubahan kondisi seseorang menjadi tidak memiliki uang sama sekali. Bila kebangkrutan yang dialami saat di dunia ini, mungkin saja masih ada kesempatan untuk bangkit dan mengumpulkan uang yang telah hilang. Tapi bagaimana jika kebangkrutan itu baru diketahui setelah berada di akhirat? Tentu tak ada daya dan kesempatan untuk mengatasinya, apalagi kebangkrutan tersebut berkaitan dengan pahala dari hasil ibadah dan amal-amal saat di dunia.

Benarkah ada orang yang mengalami kebangkrutan pahala di akhirat kelak?

Berdasarkan informasi hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Tirmidzi dan Ahmad melalui Abu Hurairah, ternyata Rasulullah SAW pernah memperingatkan melalui sabdanya:


Berdasarkan hadits di atas, jelas ada orang yang mengalami kebangkrutan di akhirat kelak. Orang yang dimaksud Rasulullah tersebut adalah orang-orang yang rajin shalat, puasa dan zakat, tetapi rajin pula mencela atau mencaci-maki saudaranya, memakan harta yang bukan haknya, bahkan pernah membunuh dan menyakiti perasaan orang lain. Inilah ciri-ciri orang yang akan bangkrut di akhirat kelak.

Lalu bagaimana kebangkrutan itu bisa terjadi?

Orang yang rajin shalat, puasa dan zakat tentu akan memperoleh ganjaran berupa pahala dari Allah SWT. Namun ironisnya, pahala-pahala tersebut diambil dan diberikan kepada orang-orang yang dicaci-maki atau didzaliminya seperti ciri di atas. Semakin sering dan banyak dia mencela orang lain, maka akan semakin banyak pula pahalanya diambil dan diberikan kepada orang yang didzaliminya sampai habis. Parahnya lagi, bila pahalanya tak ada lagi (kolaps), sementara perbuatan mencela dan lainnya masih saja diteruskan, maka Allah SWT akan mengambil dosa-dosa orang yang dicela atau didzaliminya tersebut dan ditimpakan kepada si pencela sampai ia dilemparkan ke neraka jahanam. Naudzubillahi min dzalik.


Begitulah penyebab kebangkrutan yang diderita oleh seseorang di akhirat kelak manakala mereka tidak mau meninggalkan perbuatan mencela, korupsi, menyakiti orang lain. Setelah tahu ini, yakin masih mau melakukan perbuatan-perbuatan dzalim tersebut? Silakan tentukan pilihan kita sendiri!

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: