Setelah lebih dari satu semester, akhirnya
kegiatan Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan (OPAK) bagi Mahasiswa
Baru Tahun Akademik 2016/2017 di Institut Agama Islam Sultan Muhammad
Syafiuddin Sambas secara resmi ditutup Rektor IAIS Sambas, Dr. H. Jamiat Akadol,
M.Si., MH. Kegiatan penutupan OPAK ini dilaksanakan di Aula IAIS Sambas pada
hari Jum’at, 24 Maret 2017 yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni, Presiden Mahasiswa yang saat ini dijabat oleh Heriansyah,
serta seluruh panitia dan peserta OPAK Reguler dan Non Reguler Tahun 2016.
Dalam laporan Ketua OPAK 2016, Dr. Adnan
Mahdi, M.S.I., diterangkan bahwa nama orientasi mahasiswa baru di lingkungan
IAIS Sambas telah mengalami tiga kali pergantian. Pada mulanya, orientasi
kemahasiswaan seperti ini diberi nama PERMATA atau Pekan Orientasi Mahasiswa
Tarbiyah saat status kampus masih STIT tahun 2006. Nama tersebut diubah menjadi
POrSiKa atau Pekan Orientasi Studi dan Kampus tatkala kampus sudah beralih
status menjadi STAIS tahun 2010, dan nama tersebut masih digunakan hingga
kampus menjadi IAIS tahun 2014 dan 2015. Nama orientasi tersebut diubah kembali
menjadi OPAK atau Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan sejak tahun
2016.
Ada ciri khas yang patut diapresiasi, jika
orientasi kemahasiswaan di kampus-kampus lain, umumnya hanya dilaksanakan
kegiatan seputar informasi akademik, kemahasiswaan dan pembentukan karakter
mahasiswa di lingkungan kampus. Namun berbeda dengan orientasi di IAIS Sambas,
selain kegiatan seperti di kampus-kampus lain, mahasiswa baru juga melakukan
pengabdian masyarakat yang dikemas dalam kegiatan Tour Dakwah dan Bakti Sosial (TDBS)
selama kurang lebih satu minggu, dan kegiatan pengabdian ini sudah berlangsung
selama lima tahun, ungkap Dr. Adnan yang juga menjabat Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Alumni di IAIS Sambas. Pada mulanya, kegiatan TDBS
dilaksanakan di Kecamatan Galing tahun 2013, dilanjutkan di Kecamatan Jawai
tahun 2014, lalu di Kecamatan Tebas tahun 2015, kemudian di Kecamatan Tangaran
tahun 2016, dan tahun 2017 ini dilaksanakan di Kecamatan Paloh. Melalui kegiatan
TDBS ini, diharapkan mahasiswa baru memiliki modal dan bekal untuk mengabdi
secara maksimal pada saat mereka melaksanakan KPM atau Kelompok Pengabdian
Masyarakat di akhir studinya.
Lebih lanjut ia mengatakan, selama kegiatan
TDBS IAIS Sambas, rata-rata sambutan masyarakat sangat luar biasa, mulai dari
memberikan bantuan sukarela keperluan mahasiswa di posko kegiatan, bantuan tenaga,
pemikiran dan lain-lain. Bahkan di beberapa tempat yang pernah didatangi,
masyarakat meminta kepada pihak kampus untuk memperpanjang waktu kegiatan, dan
ada pula yang meminta untuk mendatangi desa mereka walau bukan dalam momentum
TDBS atau KPM. Respons positif masyarakat tersebut sangat beralasan, karena
kehadiran mahasiswa di desa mereka bukan untuk dilayani, tetapi mahasiswa yang
memberikan bantuan kepada anak-anak, remaja, pemuda bahkan orangtua berupa
pengetahuan keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan sebagainya,
ungkap Dr. Adnan dalam laporannya.
Selanjutnya, Vary Miswara selaku peserta
OPAK 2016 memberikan kesan pesannya. Menurut Vary, sangat banyak pengetahuan
dan pengalaman berharga yang mereka peroleh selama kegiatan OPAK berlangsung,
dan kegiatan seperti harus dilanjutkan untuk mahasiswa berikutnya. Dia berpesan,
agar kegiatan OPAK berikutnya semakin ditingkatkan kualitasnya, yang sudah baik
ditingkatkan agar lebih baik lagi, dan yang masih kurang harus diperbaiki agar
kegiatan OPAK seperti ini benar-benar semakin bermanfaat buat mahasiswa baru
yang baru mengenali studi di perguruan tinggi.
Dalam acara yang sama, Rektor IAIS Sambas,
Dr. H. Jamiat Akadol, M.Si., MH memberikan kata sambutan sekaligus menutup kegiatan
OPAK 2016 secara resmi. Dalam sambutannya, Rektor mengawali dengan pengalaman
orientasi ketika beliau menjadi mahasiswa di IPDN. Selama hampir satu tahun, mahasiswa
baru masih disebut Calon Mahasiswa, dan sebutan tersebut baru berakhir setelah
kegiatan orientasi selesai. Pada masa dulu, orientasi mahasiswa baru masih
dominan dengan kegiatan peloncoan, dan hal itu harus diakhiri serta tidak dilaksanakan
di IAIS Sambas, ungkapnya. Dari laporan Ketua OPAK, Saya merasa senang bila di
IAIS Sambas ini tidak ada lagi peloncoan yang berlebihan, hal seperti ini harus
dipertahankan, yang baik-baik dilanjutkan, dan yang belum maksimal harus lebih ditingkatkan
kualitas pelaksanaannya agar kegiatan OPAK seperti ini lebih dominan bernilai
edukatif dan informatif ketimbang peloncoan yang tidak mendidik, tegasnya.
Rektor mengajak mahasiswa untuk sama-sama menjaga
nama baik kampus, mendukung setiap kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas kampus, termasuk dalam usaha-usaha penegerian IAIS Sambas. Rektor juga
mengajak mahasiswa untuk menjaga kejujuran, termasuk jujur dalam memperoleh
tanda tangan di buku OPAK dan saat mereka melakukan penelitian di akhir studi. Jika
dari hal kecil saja mahasiswa tidak bisa jujur, apalagi saat mereka sudah
menjadi pejabat atau birokrat, tentu akan lebih besar lagi ketidakjujuran yang dilakukan,
ucapnya.
Rektor juga menyampaikan kepada mahasiswa betapa
pentingnya makna yang terkandung dalam motto IAIS Sambas, yakni: Berilmu, Beramal,
Bermartabat. Sudah menjadi keniscayaan bagi setiap orang untuk memiliki ilmu,
apalagi mahasiswa. Dengan ilmu, seseorang bisa memilah dan memilih mana hal
yang perlu dilakukannya atau tidak, mana yang maslahat dan mana pula yang
mudharat. Setiap orang yang berilmu, seyogyanya melakukan sesuatu setelah
dipikirkan akibatnya, bukan sebaliknya. Bila sudah dipikirkan secara ilmu,
barulah diamalkan. Ilmu tanpa amalan itu percuma, dan lebih parah lagi jika
amalan tanpa ilmu, itu sangat berbahaya. Apabila seseorang sudah berilmu dan
beramal, maka saat itulah hidupnya mulai bermartabat. Untuk itu, lanjutnya,
mahasiswa harus memanfaatkan waktu saat kuliah, gunakan sebaik-baiknya untuk
memperbanyak dan memperdalam ilmu. Ketika di masyarakat, maka
implementasikanlah ilmu yang sudah dimiliki tersebut untuk kemaslahatan dan
kemajuan masyarakat. Tanpa diminta, maka masyarakat akan menilaimu sebagai
orang yang bermartabat.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Rektor
menyampaikan bahwa mulai saat ini dia sudah bisa stanby (tetap hadir) di kampus.
Beliau bertekad akan memanfaatkan momentum tersebut untuk memajukan dan
menegerikan IAIS Sambas, dan tekad tersebut harus didukung oleh seluruh civitas
akademika, termasuk mahasiswa. Di luar sana, kampus kita ini sangat dikenal,
dijadikan referensi, dan bahkan beberapa perguruan tinggi swasta mau belajar mengembangkan
kampusnya ke sini, walau masyarakat kita sendiri kurang mengetahuinya, ucapnya.
Meski demikian, kita harus tetap semangat mensosialisasikannya ke masyarakat,
yang salah satu wujud kegiatannya adalah melalui kegiatan TDBS OPAK tersebut. Untuk
itu, kegiatan-kegiatan seperti itu harus dilanjutkan dan tetap saya dukung,
ungkap Rektor.
Mengakhiri sambutannya, Rektor mengucapkan Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin sebagai kata syukur sekaligus kata resmi untuk menutup seluruh rangkaian kegiatan OPAK IAIS Sambas Tahun 2016 dengan disambut senyum sumringah sambil bertepuk tangan dalam waktu yang cukup lama oleh seluruh peserta OPAK sebagai ekspresi kegembiraan mereka.
No comments:
Post a Comment