Slider

Recent Tube

Berita

Ilmiah

Opini

Fiksi

TQN

Buku

» » Guruku: Cahaya Masa Depanku


Karya: Adnan Mahdi

Dikala mentari pagi
Bersinar..., tapi tampak malu dan pasti
Engkau yang t’lah berpakaian bersih, rapi bahkan wangi
Menelusuri jalan berlobang, becek, dan sedikit sunyi...

Tak kau hiraukan tak ada yang peduli
Tak kau hiraukan, jika mereka tak memuji
Namun langkah mu pasti, dan pasti demi kami
Anak pinggiran negeri, yang masih kurang berbakti...

Guruku..., sungguh besar jasa-jasamu
Sungguh kaya..., ilmu dan keteladanan mu
Karena ilmumu, kami mengenal dunia
Karena keteladananmu, hidup kami lebih berharga

Dulunya kami buta dan sering dihina
Karena kebodohan kami tak mengerti hitung, tulis, dan baca
Bahkan mengenal diri kami pun sebagiannya saja
Apalagi ibadah, masih sering dilupa

Dulunya kami siswa, tak tahu diri
Terkadang di depan mu patuh, di belakang kami memaki
Tapi sungguh, itu bukan simbol kebencian kami, bukan pula sifat kami
Namun itulah sebagai bukti, bahwa kami sangat membutuhkanmu

Guruku..., sungguh kami sadar, Engkau bukanlah seorang penyanyi
Tapi kami senang dan s’lalu merindui gemuruh suaramu
Kami juga yakin..., Engkau bukanlah seorang diktator
Makanya kami bahagia dan takzim akan tunjuk-ajarmu

Guruku..., belum puas rasanya meraup ilmumu
Belum cukup bagi kami menuruni kecerdasanmu
Tapi..., lantaran waktu menyudahi kita
Tak kuat kami menahan duka

Guruku..., Engkaulah cahaya masa depan kami
Engkaulah embun penyejuk qolbu kami
Maafkan kami seperti perolehan maaf anakmu
Ikhlaskan dan ridhoi ilmu kami seluas kebaikanmu

Terima kasih guruku
Dirimu, ilmu serta jasamu, tak akan pernah kami lupakan...




«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: