Slider

Recent Tube

Berita

Ilmiah

Opini

Fiksi

TQN

Buku

» » » » Mungkinkah Makam Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy Dipindahkan ke Sambas?


Penulis: Dr. Adnan Mahdi, M.S.I.
Sekretaris Umum Yayasan TQN Khathibiyah Sambas
Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy adalah tokoh tarekat dunia dan selalu harum namanya hingga saat ini. Syaikh Ahmad Khathib lahir di Kampung Dagang, Sambas, Kalimantan Barat pada tahun 1803 M. Ayahnya bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin yang berasal dari Sange' Kecamatan Teluk Keramat saat ini (ada juga pihak keluarga yang menyatakan beliau berasal dari Galing), dan belakangan ini baru diketahui oleh penulis bahwa nama ibu dari Syaikh Ahmad Khathib merupakan anak dari isteri kedua Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas yaitu H. Nuruddin Mustafa, yang bernama Siti Aisyah. Informasi ini penulis peroleh dari Fathur Rizan setelah beliau memperoleh cerita dari pamannya yang bernama Zulfikar, saat ini tinggal di Kampong Dagang Timur.

Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy bukan hanya diakui sebagai penggabung dua tarekat besar, yakni Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah dan kemudian mendirikan Thariqah Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang lumrahnya disingkat TQN, tapi ia juga diakui sebagai gurunya para Ulama Nusantara. Selain itu, Syaikh Ahmad Khathib juga diakui sebagai inspirator yang menggelorakan semangat juang bagi para murid maupun penerusnya dalam merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah. Bahkan, tak bisa dipungkiri bahwa Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy merupakan tokoh yang mampu mengangkat martabat dan mengharumkan nama baik Indonesia di mata dunia. Mestinya sosok Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy ini sangat pantas dinobatkan sebagai tokoh berpengaruh di dunia Islam, atau setidaknya Pahlawan Nasional di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, tapi faktanya tidak demikian hingga saat ini. Jangankan di skala dunia atau Indonesia, di level Kabupaten Sambas saja nama beliau belum dihargai, bahkan ironisnya kurang dikenal oleh masyarakat di tanah kelahirannya sendiri.

Makbaroh Ash-Shubaikah (Sisi Kiri Pintu Masuk), Samping Ujung Sekitar Masjidil Haram, Makkah Al-Mukarramah

Makbaroh Ash-Shubaikah (Sisi Kanan Pintu Masuk), Samping Ujung Sekitar Masjidil Haram, Makkah Al-Mukarramah

Lebih menyedihkannya lagi, ketika penulis melaksanakan ibadah umrah dan menyempatkan diri menziarahi Makbarah Ash-Shubaikah bersama H. Muda dan Ustadz Isrori Labib pada tanggal 30 Januari 2019, petugas yang menjaga kawasan pembangunan hotel di daerah Shubaikah, tidak tahu persis dimana lokasi Makbaroh tersebut. Dengan niat dan ikhtiar yang kuat bersama H. Mub’di (H. Muda), akhirnya Makbaroh Ash-Shubaikah kami temukan dan letaknya di hujung pelebaran Masjidil Haram, depan Hotel Anjum, diapit oleh dua jalan raya. Dari sisi kanan pintu makam, tidak ditemukan tulisan yang menunjuk bahwa lokasi tersebut adalah Makbaroh Ash-Shubaikah, karena tanahnya rata dan tidak lagi seperti makbaroh pada umumnya. Padahal ada tiga pemakaman yang dilindungi di Tanah Haram, yaitu: Jannatul Baqi’ di luar pagar Masjid Nabawi Madinah yang didalamnya dimakamkan Syaidina Utsman bin Affan RA, Halimah Sya'diyah RA, dan Ananda Rasulullah Fatimah RA dan Ibrahim; Jannatul Ma’la di Makkah yang di dalamnya dikebumikan jasad yang mulia Siti Khadijah RA, dan Pemakaman Ash-Shubaikah di sekitar Masjidil Haram Makkah. Dalam bertawassul, biasanya ketiga pemakaman suci ini selalu disebut dan disedekahi dengan al-Fatihâh.

Jannatul Baqi', Luar Pagar Pintu 36-37 Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwarah

Jannatul Baqi', Luar Pagar Pintu 36-37 Masjid Nabawi, Madinah Al-Munawwarah

Menurut informasi yang pernah diupload oleh KBIH Khairul Ummah di Youtube pada tanggal 26 November 2017 ( https://www.youtube.com/watch?v=zzK6ZeEUvcc ), di Makbaroh Ash-Shubaikah inilah lokasi pemakaman Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy. Hal ini juga sama informasinya yang diperoleh H. Muda saat dirinya diajak oleh temannya untuk berziarah ke makbaroh tersebut. Namun menurut informasi Zulfikar melalui Fathur Rizan yang saat ini tinggal di Kampong Dagang Timur, Sambas, makam Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy sudah dipindahkan ke daerah Kamran dekat makam kakeknya yang bernama H. Nuruddin Mustafa, sekitar 15 menit dari Makkah. Ada pula dari pihak keluarga yang menyatakan bahwa Syaikh Ahmad Khathib dipindahkan ke pemakaman Jannatul Ma'la. Informasi ini tentu masih perlu ditelusuri kebenarannya, karena memang pernah akan dilakukan pemindahan Makbaroh Ash-Shubaikah oleh Hotel Anjum, namun mereka gagal mengesksekusinya karena tanah makam tersebut tidak bisa digali atau ditembus oleh alat berat, tanah makam keras seperti besi.

Jannatul Ma'la di Makkah, Lokasi Pemakaman Isteri Rasulullah, Siti Khadijah RA
dan di dalamnya terdapat makam Syaikh Nawawi Al-Bantani, Murid Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy

Terlepas dari benar tidaknya informasi pemindahan makam Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy tersebut, jelasnya para jamaah pengamal TQN di seluruh dunia tidak bisa menziarahi makam Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy, selain tanah pemakaman sudah rata, batu nisan makam sudah tidak lagi terlihat, dan perawatan serta pemeliharaannya tidak sama seperti di Jannatul Baqi’ dan Jannatul Ma’la. Meskipun Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy bukan se-level Nabi, Keluarga Nabi atau para Sahabat Nabi, setidaknya makam Beliau dirawat seperti Makam Syaikh Nawawi Al-Bantani di Jannatul Ma’la. Bila memungkinkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas atau Pemerintah Pusat bisa memindahkan Makam Syaikh Ahmad Khathib As-Sambasy ke Kabupaten Sambas, Tanah Kelahirannya, Semoga...!


«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: