Slider

Recent Tube

Berita

Ilmiah

Opini

Fiksi

TQN

Buku

» » Bisikan Qalbu

Syaikh Abdul Qadir Jilani pernah bertanya kepada murid-muridnya tentang al-Khathir (bisik-bisik jiwa). Kemudian dia berkata:


“Memang apa yang engkau ketahui tentang al-khathir? Al-khathir itu bisa berasal dari setan, bisa berasal dari tabiat buruk, bisa pula berasal dari hawa nafsu dan dunia. Perhatianmu akan dicurahkan kepada apa yang dianggap penting. Ingatlah bahwa sebenarnya bisikan jiwa yang datang kepada mu juga selalu berhubungan dengan perhatianmu”.

Saat jiwa berbisik (al-Khathir) yang berasal dari Allah, tidak akan datang kecuali jiwamu kosong dari selain ALLAH SWT (tazkiyatul qalb).

Misal, seperti firman-Nya saat menjelaskan tentang sikap Nabi Yusuf As. Allah SWT berfirman: “Aku memohon perlindungan Allah dari mengambil (menahan) seorang, kecuali orang yang kami temukan harta benda kami padanya” (QS Yusuf: 79).

Jika engkau banyak menyebut nama Allah (Khafi & Jahar), tentu saja qalbu mu akan penuh dengan al-khathir yang berasal dari Allah karena engkau dekat dengan-Nya. 

Sedangkan al-khathir yang berasal dari setan, hawa nafsu, dan dunia akan menjauh dari mu.

Wahai orang yang berada di jalan kebenaran, yang engkau perlukan adalah membuang dan mengusir semua al-khathir semu dan merasa tentram dengan satu khathir saja, yakni khathir yang berasal dari Allah SWT. Agar khathir yang satu ini selalu hadir, maka perbanyaklah dzikir jahar.

Jika kamu berpaling dan mengabaikan khathir yang berasal dari nafsu, setan dan dunia, maka kau akan didekati oleh khathir yang datang dari akhirat. Kemudian diikuti dengan kehadiran khathir yang merupakan turunan dari al-Mulk (Kerajaan Allah). Pada puncaknya, anda akan merasakan kehadiran khathir Allah yakni kebenaran (al-Haqq).

Jika qalbu mu bening dan jernih, maka ia akan berdiri menghadang dan mengintrogasi setiap khathir yang datang kepadanya. “Kamu khathir yang mana? Berasal darimana?”, maka khathir itu akan menjawab, “Aku adalah khathir begini dan begitu. Aku khathir yang berasal dari Allah yang Maha Benar (Al-Haqq). Aku adalah pemberi nasihat dan pecinta. Allah Al-Haqq mencintaimu. Aku adalah utusan. Aku adalah jatah (bahagian) dari hal nubuwwah (sebagian kecil dari karunia Allah yang dianugerahkan kepada nabi).”

Pesan Syaikh Abdul Qadir al-Jailani dalam Mawa’izh asy-Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani: “*Pertajam hubungan kepada Allah Azza wa Jallah, karena kita tidak tahu, bisa saja inilah kesempatan terakhir untuk mendapatkan kedudukan di sisi-Nya”.


*Sumber: Status FB Ust. Nazarudin Latif (Acharomeo)

«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post

No comments: